Sitokinin telah ditemukan di hampir
semua tumbuhan yang lebih tinggi serta lumut, jamur, bakteri, dan juga
di banyak tRNA dari prokariota dan eukariota. Saat ini ada lebih dari
200 sitokinin alami dan sintetis serta kombinasinya. Konsentrasi
sitokinin yang tertinggi di daerah meristematik dan daerah potensi
pertumbuhan berkelanjutan seperti akar, daun muda, pengembangan
buah-buahan, dan biji-bijian. Sitokinin pertama kali ditemukan oleh
ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954.
Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di
daerah meristematik dan jaringan yang berkembang. Mereka diyakini
disintesis dalam akar dan translokasi melalui xilem ke tunas.
biosintesis sitokinin terjadi melalui modifikasi biokimia adenin.
Proses dimana mereka disintesis adalah sebagai berikut :
Sebuah produk jalur mevalonate disebut pirofosfat isopentil adalah
isomer, isomer ini kemudian dapat bereaksi dengan adenosine
monophosphate dengan bantuan sebuah enzim yang disebut isopentenyl AMP
synthase, hasilnya adalah isopentenyl adenosin-5-fosfat (AMP
isopentenyl).
Produk ini kemudian dapat dikonversi menjadi adenosin oleh
isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selanjutnya
dikonversikan ke isopentenyl adenin dengan menghilangkan kelompok
ribosa.
Isopentenyl adenin dapat dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin alami.
Degradasi sitokinin sebagian besar terjadi karena enzim oksidase
sitokinin. Enzim ini menghapus rantai samping dan rilis adenin.
Derivitives juga dapat dibuat tetapi jalur yang lebih kompleks dan
kurang dipahami.
Ada beberapa macam sitokinin yang telah diketahui, diantaranya
kinetin, zeatin (pada jagung), Benziladenin (BA), Thidiazuron (TDZ),
dan Benzyl Adenine atau Benzil Amino Purin (BAP). Sitokinin ditemukan
hampir di semua jaringan meristem.
Fungsi sitokinin antara lain:
- bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel-sel tanaman
- merangsang morfogenesis ( inisiasi / pembentukan tunas) pada kultur jaringan.
- merangsang pertumbuhan pertumbuhan kuncup lateral.
- merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang pemanjangan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang
- meningkatkan membuka stomata pada beberapa spesies.
- mendukung konversi etioplasts ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil.
- menghambat proses penuaan (senescence) daun
- mematahkan dormansi biji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar